MAKALAH
Pelayanan Kesehatan wanita sepanjang
daur kehidupan
KATA PENGANTAR
PUji
syukur Penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,atas kesempatan dan kesehatan yang
diberikanNYA. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang “pelayanan
kesehatan wanita sepanjang daur kehidupan” . Dari berbagai sumber yang penulis kutip
dan sehingga terbentuknya suatu makalah ini.Semoga makalah yang sederhana ini
bisa bermanfaat meskipun makalah ini masih banyak kekurangannya.
Dalam kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok dan support dari
pembimbing. Kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis agar makalah ini
menjadi sempurna.
Padang,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.Skrining
2.Deteksi dini
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara garis besar periode daur
kehidupan wanita melampaui beberapa tahap diantaranya bayi,masa
kanak-kanak,masa pubertas,masa reproduksi, menopause/klimakterium.
Masing-masing masa itu mempunyai kekhususan, karena itu gangguan pada setiap
masa tersebut juga dapat dikatakan khas karena merupakan penyimpanan dari faal
yang khas pula dari masa yang bersangkutan.
Pendekatan yang diterapkan dalam
menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup,
yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi
pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut.
Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat
diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat
berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.
1.2 Tujuan
- mengetahui bentuk skrining wanita sepanjang daur kehidupan.
- mengetahui bentuk deteksi dini wanita sepanjang daur kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.Skrining
Pengertian
Skrining:
usaha untuk mengidentifikasi
penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes,
pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk
membedakan orang yang terlihat sehat, atau benar – benar sehat tapi sesungguhnya
menderita kelainan.
Tujuan Skrining
Untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang
ditentukan.
A.Bayi
·
Pada bayi
perempuan telah memiliki folikel primordial sebanyak 750000,yang kelak akan
dikeluarkan ketika ovulasi.
·
Genetalia
interna dan eksterna sudah terbentuk,sehingga sudah dapat dibedakan dengan bayi
laki-laki.
·
Pada usia 10
pertama,masih terpengaruh oleh hormone estrogen sehingga kadang ditemukan pada
bayi terjadi pembengkakan payudara(kadang disertai sekresi cairan seperti air
susu),kadang juga ditemukan perdarahan pervaginam seperti menstruasi.
·
Tujuan
skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP(kuesioner pra skrining
perkembangan)adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
B.Masa kanak-kanak
·
Pada periode ini
merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak.perkembangan otak sangat
cepat,sehingga pada masa ini disebut fase pertumbuhan dasar.
·
Pada periode ini
juga merupakan masa kritis dimana anak memerlukan ransangan atau stimulasi
untuk mengembangkan otak kanan dan otak
kirinya.
·
Bentuk skrining
terhadap tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan menggunakan DDST(denver
developmental screening test),sehingga bisa diketahui atau dinilai perkembangan
anak sesuai usia nya.
C.Masa pubertas
·
Merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
·
Masa pubertas
ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder(pembesaran
payudara,tumbuhnya rambut di pubis,ketiak)sampai kemampuan bereproduksi.
·
Cepat lambat
seorang anak memasuki masa pubertas dipengaruhi bangsa
iklim,gizi,kebudayaan.Semakin baik gizi seseorang semakin cepat akan memasuki
masa pubertas.
Adapun
skrining yang di lakukan pada masa puberitas yaitu :
1. Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI)
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada
tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun
setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sampai
dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah secara rutin dan
menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk
mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan
payudara
sendiri dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun
dapat melakukan pemeriksaan
payudara
sendiri maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
Pemeriksaan
payudara
dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeriksaan
payudara
dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
1. Melihat
Perubahan Di Hadapan Cermin.
Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan :
Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan :
o Tahap
1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting
susu,
serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus
ke bawah disamping badan.
- Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di
atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.
- Tahap
3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping
kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
- Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan
berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
- Tahap 1. Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke
kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi
yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan
diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda
untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk
memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical
Strip dan Circular.
- Tahap
2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari
tulang selangka di bagian atas ke
bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian
ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian
putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap
tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus
ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas
dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
- Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang
besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah
sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali.
Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
- Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.
- Tahap 5. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan
rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
D.Masa reproduksi
Masa
reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita(biasanya seorang wanita
memasuki masa ini selama 33 tahun).Pada masa ini seorang wanita telah mampu mencetak
generasi baru dengan hamil,melahirkan,dan menyusui.
Seorang wanita yang dalam keadaan hamil apabila
mendapatkan kebutuhan gizi sesuai maka akan melahirkan bayi yang sehat yang
kelak akan tumbuh dewasa.Demikian pula pada saat wanita tersebut menyusui,apabila
terpenuhi gizinya kemungkinan terjadi keterlambatan tumbuh kembang pada bayinya
akan kecil.
Bentuk
screening pada masa ini bisa diawali
saat ibu melakukan kunjungan awal antenatal care.Pada saat ini bidan melakukan
pemeriksaan terhadap ibu,dari hasil pemeriksaan dapat diperoleh hasil yang akan
menentukan keadaan ibu dan janin.Bidan dapat melakukan screening terhadap ibu
hamil yang mempunyai resiko.
*Pap smear
Pemeriksaan
''Pap Smear''KINI cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah bentuk
skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif. Pap Smear
adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker)
dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit.
Masalahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini, dan kanker
serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah
memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini.
Pemeriksaan
Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah
atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan
diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal.
Jenis-Jenis Tes Pap Smear:
1. Tes Pap Smear konvensional
2. Thin prep Pap. Biasanya dilakukan bila hasil tes Pap Smear konvensional kurang baik/kabur. Sampel lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.
3. Thin prep plus test HPV DNA. Dilakukan bila hasil tes Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.
Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur sekali setahun berturut-turut dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, tidak seperti halnya paru-paru yang berada tersembunyi di dalam tubuh. Sehingga jika pap smear sudah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker serviks di kemudian hari. (pusdat/berbagai sumber
1. Tes Pap Smear konvensional
2. Thin prep Pap. Biasanya dilakukan bila hasil tes Pap Smear konvensional kurang baik/kabur. Sampel lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.
3. Thin prep plus test HPV DNA. Dilakukan bila hasil tes Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.
Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur sekali setahun berturut-turut dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, tidak seperti halnya paru-paru yang berada tersembunyi di dalam tubuh. Sehingga jika pap smear sudah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker serviks di kemudian hari. (pusdat/berbagai sumber
Setelah mengenal lebih dekat pada
bahasan lalu tentang pentingnya pap smear bagi
wanita, kini berikut ini hanya menambahkan
fakta penting yang harus
dilakukan berhubungan dengan pemeriksaan Pap Smear.;
- Perempuan yang termasuk faktor resiko tinggi tetap hanya dianjurkan melakukan pap smear satu tahun sekali. Kecuali bila pernah Pap smear dan didapatkan hasil sebelumnya ada pemeriksaan abnormal, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear lebih sering atau sesuai petunjuk dokter
- Wanita yang sudah diangkat kandungannya tanpa disetai pengangkatan mulut rahim tetap disarankan melakukan pap smear setahun sekali.
- Wanita yang menopause tetap beresiko menderita kanker serviks/leher rahim, sedangkan mereka yang menopause masih memiliki leher rahim di haruskan tetap melakukan papsmear seperti wanita lainnya.
- Mereka yang sudah berusia diatas 67 tahun baru boleh berhenti pap smear jika dalam 2 test sebelumnya berturut- turut hasilnya normal.
* TES IVA
Ada jenis tes lain yang bisa
digunakan untuk mendeteksi keabnormalan sel-sel pada mulut rahim yang
terangkum pada pernyataan dibawah ini;
- Test IVA menyerupai tes pap smear, namanya yaitu tes IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
- Tujuanya sama; Pemeriksaan penpisan/skrining terhadap kelainan prakanker dimulut rahim. perbedaanya terletal pada metode yang lebih sederhana dan keakuratannya. Pemeriksaan IVA bisa dilakukan kapan saja, dalam keadaan haid ataupun sedang minum obat-obat tertentu.
- Tes IVA dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Pemeriksaan dilakukan dengan memoles mulut rahum menggunakan asam cuka, kemudian dilihat apakah ada kelainan seperti perubahan warna yang berwarna pink berunah menjadi putih. Perubahan warna seperti ini bisa dilihat dengan kasat mata.
- Umumnya Tes IVA dilakukan dinegara yang sedang berkembang atau didaerah terpencil yang jauh dari laboratorium (m&k)
E.Masa menopause/klimakterium
·
Masa
klimakterium adalah suatu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa
senium(pasca menopause).
·
Pada masa ini
ibu mengalami perubahan-perubahan tertentu yakni timbulnya gangguan dari
gangguan yang bersifat ringan sampai gangguan yang bersifat berat seperti
timbul rasa panas pada wajah,jantung berdebar,uterus mengecil,dan berkeringat,dll.
·
Kadangkala pada masa ini seorang wanita membutuhkan bidan atau tenaga
kesehatan untuk membantu mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakannya.
Skrining Kanker Ovarium
Penyebab Kanker Ovarium
-ovulasi terus menerus : akibat seringnya trauma pada ovarium pada setiap ovulasi. Pemberian pil KB atau banyak anak menjadi "istirahat", dapat melindungi ovarium dari risiko keganasan ini. Tapi teori ini tidak dapat menjelaskan faktor usia lanjut / postmenopause, atau insidens yang rendah pada wanita Jepang yang jarang memakai pil KB.- benda asing : kontaminasi permukaan ovarium oleh bahan-bahan yang mengalir dari tuba, misalnya darah / jaringan menstruasi, bedak / obat2an dan sebagainya.
- hipergonadotropik-hipogonadisme : gonadotropin meningkat bila ovarium tidak dapat mengontrol balik hipofisis (gangguan feedback mechanism). Kegagalan ovarium ini menyebabkan hipogonadisme. Dapat terjadi misalnya karena defisiensi oosit secara kongenital, infeksi virus, galaktosemia, karena radiasi, atau karena toksin hidrokarbon polisiklik akibat rokok, kafein, dan oksidan lainnya. Wanita yang infertil karena hipogonadisme termasuk kelompok risiko tinggi. Kehamilan dan pemakaian pil-KB mempunyai efek protektif,karena dapat mengubah sekresi hormon tropik ini.
- genetik : perubahan / gangguan pada gen yang diturunkan. Faktor risiko meningkat sampai 11 kali pada wanita dengan riwayat kanker ovarium dalam keluarga (sindroma famili).
Sindroma famili kanker ovarium (sindroma kanker ovarium herediter) :
- kanker ovarium pada usia 20-30 tahun (site-specific familial ovarian cancer syndrome)
- sindroma kanker ovarium/payudara pada usia 20-30 tahun (breast/ovarian familial cancer syndrome)
- riwayat kanker kolorektal pada keluarga pria, dan/atau kanker ovarium / endometrium / payudara pada keluarga wanita (Lynch II syndrome).
-ovulasi terus menerus : akibat seringnya trauma pada ovarium pada setiap ovulasi. Pemberian pil KB atau banyak anak menjadi "istirahat", dapat melindungi ovarium dari risiko keganasan ini. Tapi teori ini tidak dapat menjelaskan faktor usia lanjut / postmenopause, atau insidens yang rendah pada wanita Jepang yang jarang memakai pil KB.- benda asing : kontaminasi permukaan ovarium oleh bahan-bahan yang mengalir dari tuba, misalnya darah / jaringan menstruasi, bedak / obat2an dan sebagainya.
- hipergonadotropik-hipogonadisme : gonadotropin meningkat bila ovarium tidak dapat mengontrol balik hipofisis (gangguan feedback mechanism). Kegagalan ovarium ini menyebabkan hipogonadisme. Dapat terjadi misalnya karena defisiensi oosit secara kongenital, infeksi virus, galaktosemia, karena radiasi, atau karena toksin hidrokarbon polisiklik akibat rokok, kafein, dan oksidan lainnya. Wanita yang infertil karena hipogonadisme termasuk kelompok risiko tinggi. Kehamilan dan pemakaian pil-KB mempunyai efek protektif,karena dapat mengubah sekresi hormon tropik ini.
- genetik : perubahan / gangguan pada gen yang diturunkan. Faktor risiko meningkat sampai 11 kali pada wanita dengan riwayat kanker ovarium dalam keluarga (sindroma famili).
Sindroma famili kanker ovarium (sindroma kanker ovarium herediter) :
- kanker ovarium pada usia 20-30 tahun (site-specific familial ovarian cancer syndrome)
- sindroma kanker ovarium/payudara pada usia 20-30 tahun (breast/ovarian familial cancer syndrome)
- riwayat kanker kolorektal pada keluarga pria, dan/atau kanker ovarium / endometrium / payudara pada keluarga wanita (Lynch II syndrome).
Deteksi dini kanker ovarium
Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal. Jika ada tumor / massa di daerah pelvis wanita, pikirkan kemungkinan ganas dulu. Kemungkinan massa pelvis adalah kanker ovarium :
- jika ukuran diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan 3%.- jika ukuran diameter antara 5-10 cm, kemungkinan 19%.- jika ukuran diameter lebih dari 10 cm, kemungkinan 97%.
Pemeriksaan ultrasonografi (transvaginal), Color Doppler Duplex / Triplex.Tumor marker : BRCA I, kromosom 19q21, Ca125, Ca72-4, Ca19-9, AFPTumor marker adalah bahan yang dilepaskan sel tumor ke darah / cairan tubuh dalam bentuk, konsentrasi dan jumlah yang berbeda dari normal. Sifat ideal tumor marker : spesifik dari tumor ganas, jumlah cukup, dapat diukur dengan tepat, mudah dideteksi pada kelainan / pertumbuhan dini.BRCA : gen prekursor terjadinya kanker ovarium / payudara / kolorektal / endometrium Bentuk lesi yang dicurigai sebagai keadaan prakanker yang terdapat di permukaan ovarium yang menderita kanker, belum dapat dibuktikan (Plaxale). Sehingga metode skrining yang efektif pun belum dapat ditemukan. Lesi itu mungkin suatu bentuk prakanker, tapi mungkin juga merupakan kelainan lanjut akibat proses kankernya. Jika dapat dibuktikan bahwa lesi tersebut mendahului kanker dan kemudian berkembang menjadi invasif, maka hal itu dapat dijadikan dasar untuk deteksi dini kanker ovarium.
Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal. Jika ada tumor / massa di daerah pelvis wanita, pikirkan kemungkinan ganas dulu. Kemungkinan massa pelvis adalah kanker ovarium :
- jika ukuran diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan 3%.- jika ukuran diameter antara 5-10 cm, kemungkinan 19%.- jika ukuran diameter lebih dari 10 cm, kemungkinan 97%.
Pemeriksaan ultrasonografi (transvaginal), Color Doppler Duplex / Triplex.Tumor marker : BRCA I, kromosom 19q21, Ca125, Ca72-4, Ca19-9, AFPTumor marker adalah bahan yang dilepaskan sel tumor ke darah / cairan tubuh dalam bentuk, konsentrasi dan jumlah yang berbeda dari normal. Sifat ideal tumor marker : spesifik dari tumor ganas, jumlah cukup, dapat diukur dengan tepat, mudah dideteksi pada kelainan / pertumbuhan dini.BRCA : gen prekursor terjadinya kanker ovarium / payudara / kolorektal / endometrium Bentuk lesi yang dicurigai sebagai keadaan prakanker yang terdapat di permukaan ovarium yang menderita kanker, belum dapat dibuktikan (Plaxale). Sehingga metode skrining yang efektif pun belum dapat ditemukan. Lesi itu mungkin suatu bentuk prakanker, tapi mungkin juga merupakan kelainan lanjut akibat proses kankernya. Jika dapat dibuktikan bahwa lesi tersebut mendahului kanker dan kemudian berkembang menjadi invasif, maka hal itu dapat dijadikan dasar untuk deteksi dini kanker ovarium.
-Pap smear
Pemeriksaan
''Pap Smear''KINI cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah bentuk
skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif. Pap Smear
adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker)
dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit.
Masalahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini, dan kanker
serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah
memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini.
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal.
Jenis-Jenis Tes Pap Smear:
1. Tes Pap Smear konvensional
2. Thin prep Pap. Biasanya dilakukan bila hasil tes Pap Smear konvensional kurang baik/kabur. Sampel lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.
3. Thin prep plus test HPV DNA. Dilakukan bila hasil tes Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.
Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur sekali setahun berturut-turut dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, tidak seperti halnya paru-paru yang berada tersembunyi di dalam tubuh. Sehingga jika pap smear sudah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker serviks di kemudian hari. (pusdat/berbagai sumber
Setelah mengenal lebih dekat pada
bahasan lalu tentang pentingnya pap smear bagi
wanita, kini berikut ini hanya menambahkan
fakta penting yang harus
dilakukan berhubungan dengan pemeriksaan Pap Smear.;
- Perempuan yang termasuk faktor resiko tinggi tetap hanya dianjurkan melakukan pap smear satu tahun sekali. Kecuali bila pernah Pap smear dan didapatkan hasil sebelumnya ada pemeriksaan abnormal, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear lebih sering atau sesuai petunjuk dokter
- Wanita yang sudah diangkat kandungannya tanpa disetai pengangkatan mulut rahim tetap disarankan melakukan pap smear setahun sekali.
- Wanita yang menopause tetap beresiko menderita kanker serviks/leher rahim, sedangkan mereka yang menopause masih memiliki leher rahim di haruskan tetap melakukan papsmear seperti wanita lainnya.
- Mereka yang sudah berusia diatas 67 tahun baru boleh berhenti pap smear jika dalam 2 test sebelumnya berturut- turut hasilnya normal.
Wanita sepanjang daur kehidupan dapat dilihat pada
bagan berikut:
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||
Pada
bagan diatas tampak jelas apabila terjadi sesuatu pada suatu masa akan
mempengaruhi masa yang lain.Bidan mempunyai tugas pada setiap masa.
DETEKSI
DINI
Pengertian
Deteksi
dini ialah usaha untuk mengidentifikasi/mengenali
penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes
(uji), pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat
untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat, dan
yang tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan
Tujuan
Deteksi Dini
Deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih awal atau dengan kata lain menemukan adanya kelainan sejak dini,
Deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih awal atau dengan kata lain menemukan adanya kelainan sejak dini,
Deteksi pada ibu hamil mengandung makna :
a. Deteksi
dini pada ibu hamil yang berisiko, akan dapat menurunkan angka kematian ibu.
b. Kehamilan
merupakan hal yang bersifat fisiologis, tetapi perlu perawatan dini yang khusus
agar ibu dan janin sehat, tanpa pengawasan hal yang bersifat fisiologis dapat
menjadi patologis.
c. Bentu-bentuk
komplikasi yang terjadi dalam kehamilan.
Kadar hemoglobin ibu
kurang dari 8 gr%, tekanan darah ibu di atas 130/90 mmHg, terdapat udema
diwajah, preeklamsi dan eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini,
letak lintang pada umur kehamilan lebih dari 32 minggu, sungsang pada
primigravida, sepsis, prematur, gameli, janin besar, penyakit kronis pada ibu,
riwayat obstetri buruk.
1. Bayi
dan Balita
Pada bayi dan balita
deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan DDST (denver devolopmental
screening test).
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh
kembang pada bayi
·
Deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui atau menemukan status gizi
kurang atau buruk.
·
Deteksi dini
penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan
balita(keterlambatan),gangguan daya lihat,gangguan daya dengar
·
Deteksi dini
penyimpangan mental emosional yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental
emosional ,autism dan gangguan pemusatan perhatian.
2. Pubertas
a. Gangguan
pada masa puberitas sering kali diakibatkan oleh pola hidup remaja, dengan pola
hidup yang sehat, akan mendapatkan tubuh yang sehat rohani dan jasmani.
b. Gangguan
menstrasi yang dialami pada remaja putri dapat merupakan indikasi adanya
gangguan pada organ reproduksi wanita.
c. Bidan
dapat melakukan penyuluhan-penyuluhan, bimbingan pada remaja putri dalam
konteks kesehatan reproduksi.
3. Klimakterium,
menopause, dan senium.
a. Gangguan
yang sering dialami pada masa ini adalah osteoporosis atau pengeroposan tulang,
hipertensi dan lain-lain.
b. Untuk
melakukan deteksi dini pada masa ini salah satu program pemerintah yaitu
posyandu lansia dapat merupakan solusinya. Pada masa ini seorang wanita secara
reproduksi sudah tidak dapat berperan, namun bukan berarti terbebas dari resiko
gangguan reproduksi. Salah satunya penyakit kangker serviks atau mulut rahim
biasanya terjadi pada masa ini. Pap smear merupakan salah satu cara untuk
mendeteksi adanya kangker mulut rahim.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami ambil dari
masalah ini ialah Pada masa kanak-kanak sudah Nampak perbedaan antara anak pria
dan wanita, terutama dalam tingkah lakunya, tetapi perbedaan ini ditentukan
terutama oleh lingkungan dan pendidikan. Pubertas merupakan masa peralihan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Secara klinis pubertas mulai dengan
timbulnya cirri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan
reproduksi. Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira
33 tahun. Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu
masa peralihan yang normal, yang berlagsung beberapa tahun sebelum dan beberapa
tahun sesudah menopause..
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan ialah,
kesehatan reproduksi sangatlah memerlukan perhatian semua pihak. Pengetahuan
dan pemahaman serta tanggung jawab yang tinggi sangat diperlukan dalam
menangani masalah-masalah kesehatan reproduksi. Pendekatan siklus hidup, yang
berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi pada
setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan sangat perlu
diterapkan. Sehingga masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan
dapat kita perkirakan dan dapat kita tangani dengan baik sehingga tidak berakibat
buruk pada masa kehidupan selanjutnya. Demikianlah saran dari kami, jika ada
kekurangan dari makalah ini kami menerima kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
Meilani,niken,dkk.2009.kebidanan komunitas.fitramaya,Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar