Selasa, 08 Mei 2012

skrining dan deteksi dini



MAKALAH
Pelayanan Kesehatan wanita sepanjang daur kehidupan


KATA PENGANTAR


            PUji syukur Penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,atas kesempatan dan kesehatan yang diberikanNYA. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang “pelayanan kesehatan wanita sepanjang daur kehidupan” . Dari berbagai sumber yang penulis kutip dan sehingga terbentuknya suatu makalah ini.Semoga makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat meskipun makalah ini masih banyak kekurangannya.

Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok dan support dari pembimbing. Kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis agar makalah ini menjadi sempurna.





Padang, Maret 2012



Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
2.      Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
      1.Skrining
      2.Deteksi dini
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan
2.      Saran
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Secara garis besar periode daur kehidupan wanita melampaui beberapa tahap diantaranya bayi,masa kanak-kanak,masa pubertas,masa reproduksi, menopause/klimakterium. Masing-masing masa itu mempunyai kekhususan, karena itu gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat dikatakan khas karena merupakan penyimpanan dari faal yang khas pula dari masa yang bersangkutan.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.

1.2  Tujuan
  1. mengetahui bentuk skrining wanita sepanjang daur kehidupan.
  2. mengetahui bentuk deteksi dini wanita sepanjang daur kehidupan.










BAB II
PEMBAHASAN
1.Skrining
Pengertian Skrining:
usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat, atau benar – benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan.
 Tujuan Skrining
Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditentukan.

A.Bayi
·         Pada bayi perempuan telah memiliki folikel primordial sebanyak 750000,yang kelak akan dikeluarkan ketika ovulasi.
·         Genetalia interna dan eksterna sudah terbentuk,sehingga sudah dapat dibedakan dengan bayi laki-laki.
·         Pada usia 10 pertama,masih terpengaruh oleh hormone estrogen sehingga kadang ditemukan pada bayi terjadi pembengkakan payudara(kadang disertai sekresi cairan seperti air susu),kadang juga ditemukan perdarahan pervaginam seperti menstruasi.
·         Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP(kuesioner pra skrining perkembangan)adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
B.Masa kanak-kanak
·         Pada periode ini merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak.perkembangan otak sangat cepat,sehingga pada masa ini disebut fase pertumbuhan dasar.
·         Pada periode ini juga merupakan masa kritis dimana anak memerlukan ransangan atau stimulasi untuk  mengembangkan otak kanan dan otak kirinya.
·         Bentuk skrining terhadap tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan menggunakan DDST(denver developmental screening test),sehingga bisa diketahui atau dinilai perkembangan anak sesuai usia nya.
C.Masa pubertas
·         Merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
·         Masa pubertas ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder(pembesaran payudara,tumbuhnya rambut di pubis,ketiak)sampai kemampuan bereproduksi.
·         Cepat lambat seorang anak memasuki masa pubertas dipengaruhi bangsa iklim,gizi,kebudayaan.Semakin baik gizi seseorang semakin cepat akan memasuki masa pubertas.
            Adapun skrining yang di lakukan pada masa puberitas yaitu :
1.      Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
1.      Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin.
Lihat pada
cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan :
o    Tahap 1
 Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
  • Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.


  • Tahap 3

Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
  • Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
  Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.
  • Tahap 1. Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.
  • Tahap 5. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

D.Masa reproduksi
            Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita(biasanya seorang wanita memasuki masa ini selama 33 tahun).Pada masa ini seorang wanita telah mampu mencetak generasi baru dengan hamil,melahirkan,dan menyusui.
Seorang wanita yang dalam keadaan hamil apabila mendapatkan kebutuhan gizi sesuai maka akan melahirkan bayi yang sehat yang kelak akan tumbuh dewasa.Demikian pula pada saat wanita tersebut menyusui,apabila terpenuhi gizinya kemungkinan terjadi keterlambatan tumbuh kembang pada bayinya akan kecil.
            Bentuk screening pada masa ini bisa diawali saat ibu melakukan kunjungan awal antenatal care.Pada saat ini bidan melakukan pemeriksaan terhadap ibu,dari hasil pemeriksaan dapat diperoleh hasil yang akan menentukan keadaan ibu dan janin.Bidan dapat melakukan screening terhadap ibu hamil yang mempunyai resiko.
  *Pap smear
            Pemeriksaan ''Pap Smear''KINI cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah bentuk skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif. Pap Smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit. Masalahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini, dan kanker serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini.
            Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal.



Jenis-Jenis Tes Pap Smear:
1. Tes Pap Smear konvensional
2. Thin prep Pap. Biasanya dilakukan bila hasil tes Pap Smear konvensional kurang baik/kabur.     Sampel lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.
3. Thin prep plus test HPV DNA. Dilakukan bila hasil tes Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.

            Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur sekali setahun berturut-turut dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, tidak seperti halnya paru-paru yang berada tersembunyi di dalam tubuh. Sehingga jika pap smear sudah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker serviks di kemudian hari. (pusdat/berbagai sumber

Setelah mengenal lebih dekat pada bahasan lalu tentang pentingnya pap smear bagi wanita, kini berikut ini hanya menambahkan fakta penting yang harus dilakukan berhubungan dengan pemeriksaan Pap Smear.;
  1. Perempuan yang termasuk faktor resiko tinggi tetap hanya dianjurkan melakukan pap smear satu tahun sekali. Kecuali bila pernah Pap smear dan didapatkan hasil sebelumnya ada pemeriksaan abnormal, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear lebih sering atau sesuai petunjuk dokter
  2. Wanita yang sudah diangkat kandungannya tanpa disetai pengangkatan mulut rahim tetap disarankan melakukan pap smear setahun sekali.
  3. Wanita yang menopause tetap beresiko menderita kanker serviks/leher rahim, sedangkan mereka yang menopause masih memiliki leher rahim di haruskan tetap melakukan papsmear seperti wanita lainnya.
  4. Mereka yang sudah berusia diatas 67 tahun baru boleh berhenti pap smear jika dalam 2 test sebelumnya berturut- turut hasilnya normal.
* TES IVA
Ada jenis tes lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi keabnormalan sel-sel pada mulut rahim yang terangkum pada pernyataan dibawah ini;
  • Test  IVA menyerupai tes pap smear, namanya yaitu tes IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
  • Tujuanya sama; Pemeriksaan penpisan/skrining terhadap kelainan prakanker dimulut rahim. perbedaanya terletal pada metode yang lebih sederhana dan keakuratannya. Pemeriksaan IVA bisa dilakukan kapan saja, dalam keadaan haid ataupun sedang minum obat-obat tertentu.
  • Tes IVA dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Pemeriksaan dilakukan dengan memoles mulut rahum menggunakan asam cuka, kemudian dilihat apakah ada kelainan seperti perubahan warna yang berwarna pink berunah menjadi putih. Perubahan warna seperti ini bisa dilihat dengan kasat mata.
  • Umumnya Tes IVA dilakukan dinegara yang sedang berkembang atau didaerah terpencil yang jauh dari laboratorium (m&k)
  •  
E.Masa menopause/klimakterium
·         Masa klimakterium adalah suatu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium(pasca menopause).
·         Pada masa ini ibu mengalami perubahan-perubahan tertentu yakni timbulnya gangguan dari gangguan yang bersifat ringan sampai gangguan yang bersifat berat seperti timbul rasa panas pada wajah,jantung berdebar,uterus mengecil,dan berkeringat,dll.
·         Kadangkala pada masa ini seorang wanita membutuhkan bidan atau tenaga kesehatan untuk membantu mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakannya.
Skrining Kanker Ovarium
            Penyebab Kanker Ovarium
-ovulasi terus menerus : akibat seringnya trauma pada ovarium pada setiap ovulasi. Pemberian    pil KB atau banyak anak menjadi "istirahat", dapat melindungi ovarium dari risiko keganasan ini. Tapi teori ini tidak dapat menjelaskan faktor usia lanjut / postmenopause, atau insidens yang rendah pada wanita Jepang yang jarang memakai pil KB.- benda asing : kontaminasi permukaan ovarium oleh bahan-bahan yang mengalir dari tuba, misalnya darah / jaringan menstruasi, bedak / obat2an dan sebagainya.
- hipergonadotropik-hipogonadisme : gonadotropin meningkat bila ovarium tidak dapat mengontrol balik hipofisis (gangguan feedback mechanism). Kegagalan ovarium ini menyebabkan hipogonadisme. Dapat terjadi misalnya karena defisiensi oosit secara kongenital, infeksi virus, galaktosemia, karena radiasi, atau karena toksin hidrokarbon polisiklik akibat rokok, kafein, dan oksidan lainnya. Wanita yang infertil karena hipogonadisme termasuk kelompok risiko tinggi. Kehamilan dan pemakaian pil-KB mempunyai efek protektif,karena dapat mengubah sekresi hormon tropik ini.
- genetik : perubahan / gangguan pada gen yang diturunkan. Faktor risiko meningkat sampai 11 kali pada wanita dengan riwayat kanker ovarium dalam keluarga (sindroma famili).
Sindroma famili kanker ovarium (sindroma kanker ovarium herediter) :
- kanker ovarium pada usia 20-30 tahun (site-specific familial ovarian cancer syndrome)
- sindroma kanker ovarium/payudara pada usia 20-30 tahun (breast/ovarian familial cancer syndrome)
- riwayat kanker kolorektal pada keluarga pria, dan/atau kanker ovarium / endometrium / payudara pada keluarga wanita (Lynch II syndrome).
 Deteksi dini kanker ovarium
            Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal. Jika ada tumor / massa di daerah pelvis wanita, pikirkan kemungkinan ganas dulu. Kemungkinan massa pelvis adalah kanker ovarium :
- jika ukuran diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan 3%.- jika ukuran diameter antara 5-10 cm, kemungkinan 19%.- jika ukuran diameter lebih dari 10 cm, kemungkinan 97%.
Pemeriksaan ultrasonografi (transvaginal), Color Doppler Duplex / Triplex.Tumor marker : BRCA I, kromosom 19q21, Ca125, Ca72-4, Ca19-9, AFPTumor marker adalah bahan yang dilepaskan sel tumor ke darah / cairan tubuh dalam bentuk, konsentrasi dan jumlah yang berbeda dari normal. Sifat ideal tumor marker : spesifik dari tumor ganas, jumlah cukup, dapat diukur dengan tepat, mudah dideteksi pada kelainan / pertumbuhan dini.BRCA : gen prekursor terjadinya kanker ovarium / payudara / kolorektal / endometrium Bentuk lesi yang dicurigai sebagai keadaan prakanker yang terdapat di permukaan ovarium yang menderita kanker, belum dapat dibuktikan (Plaxale). Sehingga metode skrining yang efektif pun belum dapat ditemukan. Lesi itu mungkin suatu bentuk prakanker, tapi mungkin juga merupakan kelainan lanjut akibat proses kankernya. Jika dapat dibuktikan bahwa lesi tersebut mendahului kanker dan kemudian berkembang menjadi invasif, maka hal itu dapat dijadikan dasar untuk deteksi dini kanker ovarium.

-Pap smear
            Pemeriksaan ''Pap Smear''KINI cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah bentuk skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif. Pap Smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit. Masalahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini, dan kanker serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini.


            Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 - 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal.

Jenis-Jenis Tes Pap Smear:

1. Tes Pap Smear konvensional

2. Thin prep Pap. Biasanya dilakukan bila hasil tes Pap Smear konvensional kurang baik/kabur. Sampel lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.

3. Thin prep plus test HPV DNA. Dilakukan bila hasil tes Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.

            Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita secara teratur sekali setahun berturut-turut dalam waktu tiga tahun bila sudah aktif berhubungan seksual dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun berturut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, tidak seperti halnya paru-paru yang berada tersembunyi di dalam tubuh. Sehingga jika pap smear sudah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker serviks di kemudian hari. (pusdat/berbagai sumber

Setelah mengenal lebih dekat pada bahasan lalu tentang pentingnya pap smear bagi wanita, kini berikut ini hanya menambahkan fakta penting yang harus dilakukan berhubungan dengan pemeriksaan Pap Smear.;
  1. Perempuan yang termasuk faktor resiko tinggi tetap hanya dianjurkan melakukan pap smear satu tahun sekali. Kecuali bila pernah Pap smear dan didapatkan hasil sebelumnya ada pemeriksaan abnormal, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear lebih sering atau sesuai petunjuk dokter
  2. Wanita yang sudah diangkat kandungannya tanpa disetai pengangkatan mulut rahim tetap disarankan melakukan pap smear setahun sekali.
  3. Wanita yang menopause tetap beresiko menderita kanker serviks/leher rahim, sedangkan mereka yang menopause masih memiliki leher rahim di haruskan tetap melakukan papsmear seperti wanita lainnya.
  4. Mereka yang sudah berusia diatas 67 tahun baru boleh berhenti pap smear jika dalam 2 test sebelumnya berturut- turut hasilnya normal.
Wanita sepanjang daur kehidupan dapat dilihat pada bagan berikut:

Klimakterium
 
 

























Reproduksi
 

Hamil
 

Bayi
 














Pubertas
 

Masa kanak-kanak
 




 








            Pada bagan diatas tampak jelas apabila terjadi sesuatu pada suatu masa akan mempengaruhi masa yang lain.Bidan mempunyai tugas pada setiap masa.

DETEKSI DINI
Pengertian
Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi/mengenali penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes (uji), pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat, dan yang tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan
Tujuan Deteksi Dini
Deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih awal atau dengan kata lain menemukan adanya kelainan sejak dini,
Deteksi pada ibu hamil mengandung makna :
a.       Deteksi dini pada ibu hamil yang berisiko, akan dapat menurunkan angka kematian ibu.
b.      Kehamilan merupakan hal yang bersifat fisiologis, tetapi perlu perawatan dini yang khusus agar ibu dan janin sehat, tanpa pengawasan hal yang bersifat fisiologis dapat menjadi patologis.
c.       Bentu-bentuk komplikasi yang terjadi dalam kehamilan.
Kadar hemoglobin ibu kurang dari 8 gr%, tekanan darah ibu di atas 130/90 mmHg, terdapat udema diwajah, preeklamsi dan eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada umur kehamilan lebih dari 32 minggu, sungsang pada primigravida, sepsis, prematur, gameli, janin besar, penyakit kronis pada ibu, riwayat obstetri buruk.
1.      Bayi dan Balita
Pada bayi dan balita deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan DDST (denver devolopmental screening test).
            Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang pada bayi
·         Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui atau menemukan status gizi kurang atau buruk.
·         Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita(keterlambatan),gangguan daya lihat,gangguan daya dengar
·         Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional ,autism dan gangguan pemusatan perhatian.

2.      Pubertas
a.       Gangguan pada masa puberitas sering kali diakibatkan oleh pola hidup remaja, dengan pola hidup yang sehat, akan mendapatkan tubuh yang sehat rohani dan jasmani.
b.      Gangguan menstrasi yang dialami pada remaja putri dapat merupakan indikasi adanya gangguan pada organ reproduksi wanita.
c.       Bidan dapat melakukan penyuluhan-penyuluhan, bimbingan pada remaja putri dalam konteks kesehatan reproduksi.
3.      Klimakterium, menopause, dan senium.
a.       Gangguan yang sering dialami pada masa ini adalah osteoporosis atau pengeroposan tulang, hipertensi dan lain-lain.
b.      Untuk melakukan deteksi dini pada masa ini salah satu program pemerintah yaitu posyandu lansia dapat merupakan solusinya. Pada masa ini seorang wanita secara reproduksi sudah tidak dapat berperan, namun bukan berarti terbebas dari resiko gangguan reproduksi. Salah satunya penyakit kangker serviks atau mulut rahim biasanya terjadi pada masa ini. Pap smear merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya kangker mulut rahim.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami ambil dari masalah ini ialah Pada masa kanak-kanak sudah Nampak perbedaan antara anak pria dan wanita, terutama dalam tingkah lakunya, tetapi perbedaan ini ditentukan terutama oleh lingkungan dan pendidikan. Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya cirri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi. Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun.  Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal, yang berlagsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause..

3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan ialah, kesehatan reproduksi sangatlah memerlukan perhatian semua pihak. Pengetahuan dan pemahaman serta tanggung jawab yang tinggi sangat diperlukan dalam menangani masalah-masalah kesehatan reproduksi. Pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan sangat perlu diterapkan. Sehingga masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat kita perkirakan dan dapat kita tangani dengan baik sehingga tidak berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya. Demikianlah saran dari kami, jika ada kekurangan dari makalah ini kami menerima kritik dan saran yang membangun.









DAFTAR PUSTAKA
Meilani,niken,dkk.2009.kebidanan komunitas.fitramaya,Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar